H-13
Permainan tradisional adalah permainan yang dilakukan oleh anak-anak tempo dulu dengan aturan-aturan tertentu. Salah satu permainan tradisional yang cukup terkenal di Indonesia adalah engklek.
Permainan ini cukup dikenal di berbagai daerah dengan nama beragam. Di Betawi, permainan engklek dikenal dengan nama dampu bulan, di Riau disebut Setatak, di NTT dikenal dengan siki doka, dan di Batak Toba dikenal dengan nama marsitekka.
Seperti apa sejarah permainan engklek? Dan bagaimana cara memainkannya?
Sejarah Permainan Engklek
Engklek adalah permainan tradisional yang memanfaatkan bidang datar sebagai arena bermainnya. Permainan ini umumnya dimainkan oleh anak-anak perempuan.
Tidak diketahui pasti sejarah permainan engklek. Sebab, tidak ada bukti otentik tentangnya. Namun, ada dua pendapat tentang sejarah permainan engklek yang cukup dikenal hingga kini.
Teori pertama mengatakan bahwa permainan engklek diperkenalkan pertama kali oleh Belanda saat menjajah Indonesia. Dalam bahasa Belanda, permainan ini dikenal dengan nama Zondaag Maandag. Kemudian nama ini diadopsi dalam bahasa setempat menjadi sunda manda.
Permainan ini mulanya sering dimainkan oleh anak-anak dari keluarga Belanda. Kemudian setelah merdeka, permainan ini masih bertahan dan dimainkan di Indonesia. Bahkan kini permainan engklek dikenal sampai seluruh pelosok negeri.
Pendapat lain mengatakan bahwa permainan ini serupa dengan permainan dari Britania Raya yang disebut dengan hopscotch. Permainan hopscotch usianya sangat tua, sudah ada sejak zaman Kekaisaran Romawi Kuno.
Cara Bermain Engklek
Engklek dimainkan dengan cara melompat dengan satu kaki pada kotak-kotak yang telah dibuat. Untuk kotak yang letaknya bersebelahan seperti sayap, pemain diperbolehkan meletakkan kakinya pada kedua kotak secara bersamaan.
ADVERTISEMENT
Masing-masing pemain memiliki gaco, yaitu batu atau pecahan genting yang digunakan sebagai alat lempar. Adapun penjelasan lengkap teknik bermain engklek adalah sebagai berikut:
-
Semua pemain melakukan hompimpa, yang menang mendapatkan giliran pertama. Pemain pertama melemparkan gaco dan tidak boleh melebihi kotak yang telah disediakan. Jika gaco melebihi kotak, maka pemain dinyatakan gugur.
-
Pemain pertama melompat dengan satu kaki, kemudian kembali lagi dengan mengabil gaco yang ada di kotak 1 dengan posisi kaki satu masih diangkat.
-
Setelah itu pemain melemparkan gaco tersebut ke kotak 2. Jika keluar dari kotak 2, maka pemain dinyatakan gugur dan diganti oleh pemain berikutnya. Namun jika berhasil, pemain bisa melanjutkan permainannya.
-
Begitu seterusnya sampai semua kotak sudah dilempar dengan gaco. Pergiliran dilakukan jika pemain pelempar gaco melewati sasaran atau menapak dua kaki di satu kotak.
-
Kemudian jika semua kotak sudah dilewati oleh pemain, maka pemain tersebut bisa melemparkan gaco dengan membelakangi engkleknya. Jika gaco jatuh pada kotak yang dikehendaki, maka kotak itu akan menjadi rumahnya.
-
Pemain yang mendapatkan kotak boleh berhenti dikotak tersebut dengan dua kaki. Begitu seterusnya sampai kotak-kotak menjadi milik para pemain. Jika semua telah dimiliki oleh pemain, maka permainan dinyatakan telah selesai.
-
Pemenang adalah pemain yang paling banyak memiliki rumah dari kotak-kotak pada engklek yang digambar.