Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2023/2024

Days
Hours
Minutes
Seconds

Pentingnya Melatih Keterampilan Fisik motorik Kasar Bagi Anak Usia dini Di TKIT Qurrota A’yun

Bagikan

Pentingnya Melatih Keterampilan Fisik motorik Kasar Bagi Anak Usia dini di TKIT Qurrota A’yun

Keterampilan fisik motorik kasar bagi anak usia dini dinilai penting bagi para pendidik dan orangtua,hal ini merupakan salah satu perkembangan mendasar bagi anak usia dini.

Perkembangan motorik kasar sangat mempengaruhi pada aspek perkembangan lainnya,sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini dapat terstimulus dengan optimal,untuk itu penulis merujuk dengan teori para ahli, menurut Piaget “anak-anak usia dua tahun belajar melalui sensorik motoriknya.Konsep diotak berdasarkan sensasi yang dirasakan Indera(penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman,perasa)”.

Dengan demikian motorik sebenarnya adalah sebuah sistem kerja tubuh yang sangat kompleks sehingga belajar pada anak akan lebih baik dilakukan dengan melihat,gerak ,sentuh dan dengar. Penulis menuliskan beberapa macam contoh kegiatan motorik kasar yang dapat menstimulus pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, yaitu :

MOTORIK YANG BERKAITAN DENGAN KONSENTRASI
Stimulus dengan bola
Mulai menggerakkan tubuh bagian belakang
Aspek orang tua terlihat agar anak terdorong untuk melakukan gerakan merangkak dengan benar
Merangkak tanpa bantuan (2 lutut diangkat )
Penguatan dari kedua orang tua agar anak mampu melakukan gerakan merangkak
MOTORIK YANG MENCERMINKAN PERSEPSI/KONSEP ARAH :
Maju kedepan
Mundur kebelakang
Goyang kekanan
Goyang ke kiri
Angkat tangan ke atas
Turunkan tangan ke bawah
Dengan kata lain anak usia dini aktif melakukan gerakan untuk menstimulasi otak sehingga gerak dan persepsi harus dapat dilihat sebagai suatu kesatuan proses yang dialami anak untuk perkembangan kecerdasan. Disaat anak sedang berkembang ia akan mengalami proses belajar dan proses berfikir. Jadi dapat disimpulkan perkembangan motorik kasar merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui koordinasi pusat syaraf (otak), urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi.

Penulis : Selvi Amalia

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *